Post by res96 on Jan 27, 2006 8:04:33 GMT -5
Hujan turun setiap hari
Masih setiap sore hingga malam
Sepertinya langit sedang berduka
Untuk bangsa ini yang terus dilanda bencana
Orang-orang tak lagi bisa menangis
Terlalu dalam dukanya dan telah habis air matanya
Hingga langitpun terus berair mata
Tangisannya bergema setiap waktu
Di setiap jengkal kota
Menjadi berita-berita
Meski pedih,
masih saja terselip tawa dan canda
Masih saja ada ruang-ruang untuk tertawa
Diantara duka-duka yang tak lagi berairmata
Dan, semua tersentak
Tiba-tiba menjadi manusia bijak
Yang berkata
“tuhan sedang mengingatkan kita”
“selama ini kita kurang bersyukur”
“kita terlalu banyak berbuat dosa”
entah apa lagi yang ingin mereka katakan
air mata telah habis
menyisakan duka yang berkepanjangan
entah sampai kapan
dan semua berpura-pura menjadi manusia bijak
by : Adi Supriadi
[30 desember 2004]
Masih setiap sore hingga malam
Sepertinya langit sedang berduka
Untuk bangsa ini yang terus dilanda bencana
Orang-orang tak lagi bisa menangis
Terlalu dalam dukanya dan telah habis air matanya
Hingga langitpun terus berair mata
Tangisannya bergema setiap waktu
Di setiap jengkal kota
Menjadi berita-berita
Meski pedih,
masih saja terselip tawa dan canda
Masih saja ada ruang-ruang untuk tertawa
Diantara duka-duka yang tak lagi berairmata
Dan, semua tersentak
Tiba-tiba menjadi manusia bijak
Yang berkata
“tuhan sedang mengingatkan kita”
“selama ini kita kurang bersyukur”
“kita terlalu banyak berbuat dosa”
entah apa lagi yang ingin mereka katakan
air mata telah habis
menyisakan duka yang berkepanjangan
entah sampai kapan
dan semua berpura-pura menjadi manusia bijak
by : Adi Supriadi
[30 desember 2004]